“eh…pertama-tama itu kayaknya masuk masa bulan madu, nah yang parah setelah selesai bulan madu itu.” Ujar teman saya dengan mimik meyakinkan.
Saya langsung berfikir, sebenarnya gimana sich rasanya bulan madu, berdua sama pasangan dan …..(plak*), pikiran konyol dan aneh harus pergi. Lagian kebetulan (sebenernya memang) saya masih lajang, dan sudah pastinya belum pernah merasakan bulan madu, apalagi menikmatinya :-)
Dan walhasil saya bertanya-tanya apa yang teman saya maksud dengan masa bulan madu.
“rasanya 3 bulan pertama itu indah dan ya…sangat sempurna, semua adalah PERFECT” kata teman saya melanjutkan dengan semangat.
Saya mulai berfikir lebih keras akan tiap detil penjelasan dari teman saya ini, dan memang sich masa bulan madu itu adalah masa paling sempurna dari setiap hubungan. Makanya ada iklan “pandangan Pertama begitu menggoda, selanjutnya..(pikir sendiri). Betulkan, demikian juga bulan madu, kesan pertama adalah “sempurna”.
“Dan masa bulan madu itu sepertinya sudah usai, kini tempat dimana saya melayani mulai berkomentar miring” jelas temanku lanjut.
Gubrak…..saya pikir tadi mau cerita soal pengalaman sama isrinya waktu bulan madu, eh…malah soal pelayanan (Maklum kan asyik kalo dengar cerita yang gitu-gitu…hee). Tapi tunggu, maksud dari masa bulan madu di pelayanan sudah selesai apaan?. Well yang pastinya ini soal pelayanan bukan soal bulan madu pernikahan, OK!.
Saya tertarik dengan pemikiran taman saya ini, bahwa kesan pertama ketika masuk dalam daerah, tempat atau gereja kita akan di hadapkan dengan masa yana di namakan “masa bulan madu”, ya itu tadi semua jemaat atau daerah itu menganggap kita atau pelayan baru adalah makhluk yang hebat, cerdas ampek "super" dalam segala hal.
“Pertama-tama mereka akan memuji setiap pemikiran, tindakan kita dan mungkin sampai pada semua dianggap sempurna.” Jelas teman saya.
Benar ngak sich kalian mengalami hal ini?.
Saya juga pernah mengalami fase seperti ini dimana jemaata yang sedang (kebetulan) saya layani, pertama mereka menganggap saya adalah orang yang pintar, cerdas dan jago dalam Akitabiah (anggapan mereka lho ya!!). Dan sekarang saya mau katakan, NOT LIKE THAT!. Saya juga punya kekurangan!, saya juga banyak ngak hafal semua ayat dalam Alkitab (Itulah mengapa saya paling jarang kotbah dadakan, ngak tahu ayat yang tepat soalnya heheh..)!!. yang pastinya bulan-bulan petama, saya merasa enak, tenang, nyaman, dan sumpah saya suka dengan keramahan jemaat (saya). Jadi untuk sekarang nikmatilah masa bulan madu kalian selagi bisa dan setelah itu, nikmati yang ada even itu menyakitkan, Okay.
sumber gambar: http://www.gospelguitar.com/clipart/Church/church05.gif
Saya langsung berfikir, sebenarnya gimana sich rasanya bulan madu, berdua sama pasangan dan …..(plak*), pikiran konyol dan aneh harus pergi. Lagian kebetulan (sebenernya memang) saya masih lajang, dan sudah pastinya belum pernah merasakan bulan madu, apalagi menikmatinya :-)
Dan walhasil saya bertanya-tanya apa yang teman saya maksud dengan masa bulan madu.
“rasanya 3 bulan pertama itu indah dan ya…sangat sempurna, semua adalah PERFECT” kata teman saya melanjutkan dengan semangat.
Saya mulai berfikir lebih keras akan tiap detil penjelasan dari teman saya ini, dan memang sich masa bulan madu itu adalah masa paling sempurna dari setiap hubungan. Makanya ada iklan “pandangan Pertama begitu menggoda, selanjutnya..(pikir sendiri). Betulkan, demikian juga bulan madu, kesan pertama adalah “sempurna”.
“Dan masa bulan madu itu sepertinya sudah usai, kini tempat dimana saya melayani mulai berkomentar miring” jelas temanku lanjut.
Gubrak…..saya pikir tadi mau cerita soal pengalaman sama isrinya waktu bulan madu, eh…malah soal pelayanan (Maklum kan asyik kalo dengar cerita yang gitu-gitu…hee). Tapi tunggu, maksud dari masa bulan madu di pelayanan sudah selesai apaan?. Well yang pastinya ini soal pelayanan bukan soal bulan madu pernikahan, OK!.
Saya tertarik dengan pemikiran taman saya ini, bahwa kesan pertama ketika masuk dalam daerah, tempat atau gereja kita akan di hadapkan dengan masa yana di namakan “masa bulan madu”, ya itu tadi semua jemaat atau daerah itu menganggap kita atau pelayan baru adalah makhluk yang hebat, cerdas ampek "super" dalam segala hal.
“Pertama-tama mereka akan memuji setiap pemikiran, tindakan kita dan mungkin sampai pada semua dianggap sempurna.” Jelas teman saya.
Benar ngak sich kalian mengalami hal ini?.
Saya juga pernah mengalami fase seperti ini dimana jemaata yang sedang (kebetulan) saya layani, pertama mereka menganggap saya adalah orang yang pintar, cerdas dan jago dalam Akitabiah (anggapan mereka lho ya!!). Dan sekarang saya mau katakan, NOT LIKE THAT!. Saya juga punya kekurangan!, saya juga banyak ngak hafal semua ayat dalam Alkitab (Itulah mengapa saya paling jarang kotbah dadakan, ngak tahu ayat yang tepat soalnya heheh..)!!. yang pastinya bulan-bulan petama, saya merasa enak, tenang, nyaman, dan sumpah saya suka dengan keramahan jemaat (saya). Jadi untuk sekarang nikmatilah masa bulan madu kalian selagi bisa dan setelah itu, nikmati yang ada even itu menyakitkan, Okay.
sumber gambar: http://www.gospelguitar.com/clipart/Church/church05.gif
No comments:
Post a Comment