Friday, November 27, 2009

TEOLOGY ‘S DIARY: The reason why….?



Mungkin setiap kali kita akan masuk ke Universitas atau dalam bahasa gaulnya “kuliah”, kita pasti di tuntut untuk mengambil fakultas yang kita harapkan atau inginkan –kadang kala di tuntut orang tua juga sich- tapi yang jelas kita WAJIB yang namanya kuliah di fakultas yang kita cintai. Sama halnya juga dengan memilih universitas atau Sekolah Tinggi macam apa yang kita mau jabanin, saya yakini kita memilih sesuai dengan selera kita, bukan karena paksaan atau malah diancam.

Dan al hasil, sekarang saya sudah masuk di tahun ke 3 di salah satu Sekolah Tinggi di daerah saya, dengan mengambil jurusan Theologi. Katanya sich jurusan ini adalah untuk para calon hamba Tuhan, alas Pendeta. Emang sich, kalo dipikir-pikir ngapain 4 tahun di bangku kuliah Theologia malah tidak jadi Pendeta. Tapi yang jelas semua orang punya hak asasi donk untuk mengatur masa depannya, termasuk mau jadi seorang Pendeta atau yang lainya, yang paling penting kan berguna bagi nusa dan bangsa ..

Sekarang di kampus tercintaku udah lumayan mahasiswa yang kuliah, kalo di hitung-hitung sekitar 50 anak yang terbagi menjadi Jurusan Theologia dan Pendidikan Agama. Sebenernya sama sich ntar dapat gelarnya, S. Th. Gelar yang mungkin akan buat orang memandang kita seperti orang kudus yang baru aja keluar dari pertapaan.- heheh-.

Dari sekian banyak teman-teman yang disebut orang farisi (ahli taurat dalam PL), mereka kebanyakan memiliki tujuan yang variatif dan Theologis tentunya (Percuma donk anak Theologi tapi ngak bisa memainkan kata-kata Theologis). Akan tetapi yang buat penasaran adalah apa mereka yakin dengan panggilanyan ini?- well lets see- (ini ngak maksud meremehakan lho ya ).

Ya wez lah, sekarang lihat beberapa alasan kenapa teman-teman ku mau masuk atau kuliah di jurusa Teologi:

1) Karena pengen dapat gelar: well yang pastinya di semua universitas atau Sekolah Tinggi ujung-ujungnya dapat gelar kali. Ngak cuman perguruan tinggi di tempat-temoat les juga pada akhirnya dapat yang namanya “IJASAH”. Ya di Indonesia kan semua di ukur seberapa bayak title yang tertulis dibelakang nama kita, kalo ngak ada title nya ya see you later…..

2) Masukan dari orang lain yang melihat kita cocok untuk masuk di sekolah Agama. Orang macam ini kemungkinan disuruh bunuh diri pun mau dia, masak kuliah aja harus mengikuti petuah orang lain. Tapi yang jelas, semua itu akan terlihat ketika sudah berjalan beberapa bulan di kampus, apa masih di dukung sama orang lain atau malah “SELAMAT BERJUANG”….

3) Ini yang paling banyak di ungkapkan oleh teman-temanku yaitu PANGGILAN TUHAN. Huhui….panggilan rek..kalo udah begini sumpah!! Saya ngak bisa ngomong lagi, lha gimana mau ngomong lha wong masalah panggilan itu kan masalah hati, antara dia dan si penguasa jagad, Tuhan. Paling kalo udah di bilang begitu saya langsung nyengir dan bilang “selamat terpanggil heheheh.”

4) Alasan yang terakhir adalah Pengen belajar aja soal Agama. Ini jawaban diplomatis dan elegan dan ngak jelas maksudnya. Kalo dipikir-pikir kayaknya jawaban orang kayak begini, kayaknya punya uang lebih, ngaco, dan ngak jelas mau ngapain, istilah kerennya go with the flow aja. Well emang semua harus begitu? (kadang-kadang).

Dan sekarang, kalau saya ditanya kenapa saya kuliah di Sekolah Agama, paling saya akan bilang “liat ntar dech sapa tau dapat jawaban di jalan hehehe.” Dan berharapnya sich, bagi teman-teman yang mau kuliah ataupun sekolah, cari dulu dech alasan yang tepat sebelum semuanya jadi sia-sia. Have a nice think.