Sunday, May 10, 2009

Lebih Dari Memberi.

Saya teringat dengan kisah dalam Alkitab tentang orang samaria yang baik hati. Dalam cerita itu, ada seorang yang sedang di rampok dan mengalami luka-luka yang parah. Dan pada saat itu, ada seorang ahli alkitab lewat namun sayang sang ahli alkitab tidak melakukan sesuatu pada orang yang sedang terluka itu, ia malah lewat dan menjauh –sama hal nya mengerti firman tapi tidak mau melakukan-. Kemudian seorang lewi lewat, dan hal serupa dilakukan, menhindar dari orang yang luka itu tadi. Dan yang ketiga, adalah seorang samaria, hal yang mengejutkan ia lakukan, ia membantu orang yang luka dan membawanya ke penginapan untuk di obati. Namun sayang di alkitab tidak di jelaskan apa yang di lakukan orang yang luka itu tadi kepada orang samaria yang telah menolongnya.

Mungkin, kadang kala balasan dari orang yang kita tolong akan berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Saya mungkin berfikir bahawa ketika kita menolong maka harapan kita adalah mendapat balasan yang baik. Namun apa jadinya ketika orang yang kita tolong malah membalas dengan keangkuhan mereka.

Saya baru saja mengalami hal yang membuka mata, bahwa membantu seseorang adalah sampai pada titik dimana kekuatan kita terkuras sampai habis, atau malah darah penghabisan baru mereka akan menyadari kalo kita membantu. Kita lihat kisah Yesus, coba bayangkan, Ia sudah menolong semua orang dengan mengajarkan kebaikan dan membantu mengenal Allah namun apa yang terjadi, Ia harus merelakan nyawaNya, ini adalah suatu bukti bahwa menolong adalah dengan tindakan.

Dua hari yang lalu, kebetulan di kampus kebanggan saya meminta saya untuk mengambil bebarapa gambar dan mencetaknya, dan memang kebetukan saya suka dengan pekerjaan ini. dengan senang hati saya melakukan tugas ini, dan memang sudah menjadi pedoman dalam hidup adalah ketika saya bisa membantu maka saya akan bantu. Dan mulailah saya melaksanakan tugas ini. pertama saya mencetak hanya sesuai tugas, namun setalah selesai sang rektor datang dengan PD nya mengatakan untuk mencetak semau foto menjadi rangkap 3 dan di minta saat itu juga –GILA-. Terus terang saya langsung mengerjakannya. Dan selesai dalam 4 jam dengan keringat dan keletihan yang sumpah minta ampun. Tugas pertama selesai.

Sehari setelah selesai tugas pertama, datanglah tugas kedua MEMBUAT VIDEO buat presentasi. Dan dengan senang hati saya bantu. Namun sayang, ketika saya mulia mengerjakan tugas ada suara yang mebuatku tercengang. Saat itu saya sedang mengedit video dan sang rektor berkata saya harus membayar penggunaan computer….???. jelsa saya kaget dengan hal ini, dan setelah saya cari tahu ternyata sang Rektor mencurigai saya menggunakan INTERNET kantor, alias Menggunakan tanpa ijin ato MENCURI. Jelas saja, saya jadi kaget, seumur hidup saya paling tidak suka kalo dituduh mencuri dan itu tanpa bukti. Saya marah waktu itu dan tidak percaya ternyata selama ini saya membantu belum cukup untuk membuat sang rektor percaya. Dan alhasil, saya di buat bahan omongan dosen, dan itu berdampak pada hubungan di kelas. Tepat hari jum’at kemarin saya di buat kalang kabut dengan ulah sang rektor yang sekaligus mengajar, jadwal presentasi saya yang seharusnya minggu depan di ajuka tanpa pemberitahuan, dan waktu itu saya pas ada jadwal keluar jadi tidak masuk kampus, dan akhirnya nilai C sudah ada di daftar nilai saya gara-gara sang rektor yang plin-plan dengan jadwal mengajar. Dan yang lebih parah lagi dosen yang satunya malah mengatakan saya tidak sopan karena tidak ijin, padahal saya sudah ijin.

Sekarang saya mulai tidak yakin saya hormat dengan mereka, dari mulai saya masuk kuliah sya sudah banyak di tentang dan di hina-hina, apa karena mereka takut tersaingi dengan kecerdasan dan kepintaran yang saya miliki. YA…who know???. Yang jelas memberi pertolongan adalah sesuatu yang berat kepada mereka yang membalas dengan cacian. Sekarang …who cares about it??