Monday, April 13, 2009

Jangan Percaya kalo ngak percaya!.

(ngerumpi tentang Pendeta baru, …..so what?)

Aku baru sadar hari ini aku ada kejadian lucu dan aneh. Kejadian yang membuatku merubah sedikit sudut pandangku. Sudut pandang akan temanku yang satu ini.
Ceritanya bermula pagi tadi sekitar pukul 10 pagi.

Kling..kling…

Suara Hand phone ku berbunyi. Dan terlihat tulisan “you got a message”. Segara aku mengambil hand phone ku dan dan kutekan tombol open message.
Dan seketika layar di hand phone terlihat isi pesan itu.

Semalam pulang jam berapa dari acara selamat datang buat pak Pendeta baru?

Aku melihat nama pengirim pesan singkat ini, Mas Rezki. Aku berfikir sekilas saja bagai mana membalas pesan singkat itu.

Dan sejurus kemuduan jari ku mulai menekan tombol-tombol pada hand phone ku dan seketika di layar terangakai sebuah kalimat.

Jam setengah 10 an, soalnya bokap masih ngobrol sama pak Pendeta.

Selesai aku mengetik kilat itu, segera aku menekan tombol send dan seketika itu pula pesan ku terkirim.

Cukup lama tidak ada jawaban dari Mas Rezki dan aku memang tidak antusias untuk menunggu jawaban.

Kira-kira 30 menit berlalu, dan kudengar bunyi dari hand phone ku. Tepat balasan dari Mas Rezki. Segara kubuka pesan itu.

Cakep ngak pendeta barunya..cakepa mana sama yang lama?

Aku sontak kaget dengan isi pesan singkat itu. Aku sediki ragu kalo ini pesan dari temanku.
Jujur saja, selama aku kenal yang namanya Mas Rezki orangnya agak serius dan jarang sekali menanyakan pertanyaan konyol seperti ini.

Aku berfikir bagai mana harus menjawabnya. Lalu kuputusakan seperti ini.

Cakep yang baru donk.sekilas terlihat berwibawa, bahasa indonesianya bagus, lebih tenang dari yang lama kelihatanya. Tapi ngak tau kalo dah lama, apa masih berwibawa atau malah ambisius..hehhe.

Segera pesanku ku kirim.

Dan untuk beberapa waktu tidak ada jawaban.

“Apa dia marah?” pikirku karena takut dikira menghina.

Tapi…. Kling.kling...jawaban datang.
Segera kubuka pasan itu.

Ya…. Dilihat entar aja. Apa bisa bertahan di gereja itu…atu malah beroreientasi pada uang dan kekuasaan….hahah.

Aku segera membalas.

Ya… doain aja moga aja ngak nyampek ada perpecahan dalam gereja..

Pesan terkirim.
Dan jawaban datang…..

Ehh tapi bagus lho. Misalnya pecah kan tambah satu lagi gereja di Indonesia. Dan ada banyak lowongan buat pelayanan….hahahaha.

What….ngak salah nich. Pikirku pertama kali setelah membaca pesan singkat itu.
Dan sejerus kemudian ku balas.

Betul juga ya,…aku ngak kesuliatn ntar kalo cari tepat pelayanan enak…ya…tapi jangan sampek ada konflik dech…

Tombol kirim ku tekan dan pesan itu pun terkirim. Dan tidak berapa lama kudapat jawabannya.

Ehh enak ada konflik tho..ntar kita buat program rekonsiliasi sama konseling pendeta yang tingkat stress nya tinggi..hahaha

Wow… ini beneran dari temanku , pikirku semakin keras…dan akhirnya kubalas.

Dirimu juga bisa nge-lucu ya… ngak nyangka…hahah..

Kirim…

Jawaban dari Mas Rezki.

Kamu juga tidak kusangka bisa nge-lucu begini…

Setelah kubaca pesan itu kubacam kuputuskan tidak membalasnya. Dan kini otakku berfikir bahwa pekerjaan jadi Pendeta itu gampang susah. Gampang kalo semua jemaat mendukung, tapi susahnya kalo jemaat terpecah-pecah opininya. Bayangin aja aku pernah dengar seorang jemaat me,bicarakan kehidupan pendetanya dari gaya bahasa, potongan rambut, pelayanan jemaat, kotbah ampek masalah pakaian. –Wah hebat ya jadi pendeta, kayak artis lho.. semua di perhatikan- jadi selamat ya.. yang jadi pendeta..dan selamat jadi artisnya Jemaat yang anda layani…hahahaha…

No comments:

Post a Comment