Monday, April 13, 2009

Di Depan Perpustakaan.


(Markus 12:41-44)

Ada orang bilang, kita belajar bisa di mana saja yang penting bisa belajar. Ada pula yang bilang kalo belajar tidak mesti di dalam kelas mendengarkan pelajaran atau baca buku, namun belajar dapat pula dari pebincagan atau becandaan dari teman. Dan saat inilah yang sedang aku alami.

Saat itu aku sedang menunggu kelas perkuliahan berikutnya, dan seperti biasa ku guakan waktu seprti itu untuk baca buku atau ngobrl sama teman-teman. Tapi pada siang itu, aku pilih untuk duduk di depan perustakaan kampusku sambil menikmati suasana siang. Kulihat beberapa temanku sedang asik bercanda ria di ruang kelas, dalam hati pengen sekali ikut tapi aku urungkan niatku, karena lagi males bercanda ria.

Ku keluarkan buku ku dan mencoba membacanya, namun tidak berapa lama aku di kejutkan dengan sapaan dari belakang ku.

“Hey.. baca apa?” suara itu kudengar.

Seketika aku menoleh kebelakang dan menemukan sosok lelaki dewasa yang ku kenal dengan pangilan Eko (samaran ini). aku kenal beliau, dia adalah kakak tingkatku 2 tahun, dan sekarang tinggal menunggu wisuda saja.

“Hey.. Pak…ini buku bacaan biasa.”jawabku. “Sama siapa kesini?” tanyaku melanjutkan.

“Sendirian..mau cari dosen malah ngak dateng.” Jawabnya.

“Eh..gimana kuliahmu, lancar tho…?” lanjutnya.

“Lumayan lah pak…menikamati saja.” Jawabku. “trus Pak Eko gimana nich..rencana kedepannya?”

“aku sich..jujur saja aku baru menemukan panggilanku untuk masuk pelayanan gereja..ya.. bersyukur Tuhan memberi beban untuk hal itu.” Jawabnya.

“Wah.. sudah mantep berarti ya..” kataku.

“Aku pun baru menemukan panggilan ini, tapi masih nego sama Tuhan, kalo ada Gereja yang menawari aku duluan ya aku akan melayani di sana.” Jelasnya.

‘Emang sekarang sudah ada yang nawari?”

“belum tapi kelihatane sebentar lagi ada?” jawabnya.

“Memang sudah yakin pak..mau melayani gereja?” tanyaku penasaran.

Kalo sebagian teman-temanku di Tanya mau melayani gereja atau tidak mereka kebanyakan menjawab belum siap, -entah kapan siapnya, aku tidak tahu-. Aku sendiri juga seperti itu, ya.. kalo di bilang sich untuk saat ini aku lebih mengarah ke pelayanan social.

“Sebenarnya aku pun masih bergumul dalm hal ini, tapi 1 bulan kemaren aku diingatkan akan firman Tuhan.” Jelasnya melanjutkan.

“Hebat donk, ayat yang mana?” Tanya ku.

“Pernah dengar kisah seorang permpuan yang mempersembahkan 2 peser yaitu satu duit?” tanyanya.

“Pernah..” jawabku.

“Tahu apa yang janda itu rasakan setelah memberikan semua uangnya?,” dia berhenti sejenak,

“pasti ia akan berfikir bagaimana ia kan makan setelah ini, atau malah bagaimana ia akan hidu?” jelasnya padaku. “Tapi satu hal., mulia saat itu ia kan berjalan dengan iman, bahwa Allahnya akan mencukupkannya.”


“Iya..iya….” ucapku sambil berfikir.


“makanya kalo kita mau barjalan dengan iman, pasti Tuhan akan mencukupkan, walaupun semua harta kita di minta oleh Nya, Tuhan pasti buka jalan.” Jelasnya singkat.

Aku sendiri masih berfikir akan hal itu. Mencoba mnegahayati pelajaran yang baru saja kau pelajari.

Menarik memang dan itu sangat menguatkanku. Tapi sayang, perbincanganku harus berakhir karena dosen ku dan mulai mendekat ke arah kelas ku.



No comments:

Post a Comment